Semarang, Justisia.com – Aksi unjuk rasa terkait kasus penembakan siswa kelas XI SMKN 4 Semarang oleh polisi yang berlangsung di kawasan pusat kota berdampak pada aktivitas ekonomi, terutama bagi pedagang kecil. Banyak pedagang yang mendapatkan penghasilan tambahan karena aksi tersebut, (28/11).
Salah satu pedagang kaki lima, Joko, mengaku dapat menjual es teh nya lebih dari hari-hari biasanya.
“Saya mendapat tambahan penghasilan dari penjualan es teh kepada para pendemo,” ungkapnya.
Hal serupa disampaikan oleh Sunarti, yang juga penjual minuman. Ia mengatakan bukan berarti ia mendukung hal tersebut.
“Alhamdulillah saya mendapatkan tambahan di sini, tetapi bukan saya mendukung aksi demo seperti ini,” katanya.
Para pedagang berharap dari pihak kepolisian mengusut tuntas terkait kasus tersebut dan memberikan sanksi yang seadil-adilnya bagi pelaku.
“Kami berharap kasus ini segera dituntaskan seadil-adilnya, karna saya juga orang tua maka saya juga tidak terima dengan kasus tersebut, apalagi yang dilakukan oleh pihak polisi,” pungkas Sunarti.
Sementara itu, aksi demonstrasi terus berlangsung hingga malam hari dengan massa memenuhi gerbang Polda Jawa Tengah. Pihak demonstran menyatakan bahwa mereka akan menjalankan aksi dengan damai dan tidak melakukan perilaku anarkis.
Penulis: Siraju
Ed./Red.Ann