
Foto: David/Justisia
Semarang, Justisia.com – Puluhan hingga ratusan mahasiswa UIN Walisongo Semarang menggelar aksi solidaritas berupa doa bersama dan tabur bunga di area Landmark UIN Walisongo pada Rabu, (5/11).
Aksi ini diselenggarakan oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) UIN Walisongo sebagai bentuk duka cita dan kepedulian atas insiden yang menimpa rekan mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Getas, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal. Dalam insiden tersebut, enam mahasiswa dilaporkan hanyut dan seluruhnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Kegiatan solidaritas diawali dengan salat gaib dan doa bersama, kemudian dilanjutkan dengan silent moment sebagai bentuk penghormatan dan doa dalam diam. Suasana haru menyelimuti acara saat beberapa teman dekat korban mengenang kebaikan almarhum dan almarhumah semasa hidup. Keheningan menyelimuti area Landmark, menandakan rasa kehilangan mendalam dari keluarga besar UIN Walisongo.
Rangkaian acara ditutup dengan tabur bunga dan penyalaan lilin sebagai simbol penghormatan serta kasih sayang terakhir bagi para korban.
Presiden Mahasiswa UIN Walisongo, Mu’tasim Billah, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk solidaritas dan doa bersama bagi para korban, sekaligus tindak lanjut dari arahan Rektor UIN Walisongo.
“Tujuan dari aksi ini adalah untuk bersolidaritas dan berdoa bersama bagi para korban serta menjadi pengingat bagi teman-teman bahwa pengabdian enam korban tidak sia-sia. Kegiatan ini juga merupakan arahan langsung dari Bapak Rektor,” jelasnya.
Sementara itu, salah satu mahasiswa yang hadir, Sani dari Program Studi Perbandingan Agama, mengungkapkan bahwa keikutsertaannya dilandasi semangat empati dan solidaritas terhadap sesama mahasiswa.
“Sebagai mahasiswa, kita harus memiliki rasa peduli, empati, dan jiwa sosial yang tinggi terhadap teman-teman kita,” ujarnya.
Aksi ini menjadi pengingat bahwa rasa kemanusiaan dan solidaritas tidak berhenti pada ucapan belasungkawa, tetapi terus hidup melalui tindakan nyata dan kepedulian antarsesama. Harapannya, semangat pengabdian para korban dapat menjadi inspirasi bagi seluruh mahasiswa UIN Walisongo untuk terus menebar manfaat di mana pun berada.
Penulis: Widia
Red/Ed: Redaktur