![](https://justisia.com/wp-content/uploads/2024/12/IMG-20241120-WA0055-1024x770.jpg)
Semarang, Justisia.com – Mahalnya biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) selama perkuliahan, wisudawan terbaik prodi Hukum Keluarga Islam jadikan motivasi dalam penggarapan skripsi dan kejar masa kuliah dengan kurun waktu empat tahun sembilan bulan.
Abdullah Salam Assa’id, mahasiswa Hukum keluarga Islam (HKI) berhasil menjadi wisudawan terbaik prodi Hukum keluarga Islam Fakultas syariah dan Hukum dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,94 pada wisuda ke-94 yang bertempat di Gedung Auditorium 2 kampus UIN Walisongo Semarang. Pada Sabtu, (2/11).
Mahasiswa asal Demak ini mengobservasi sebuah fenomena dalam skripsinya yang berjudul “Istinbath Pemikiran Wahbah zulhaili Tentang Nikah Misyar Dalam Qodho Ya Fiqh Wal Fikr Muyyassir”.
Perjalanan akhir perkuliahan Salam tidak terbesit di pikirannya menjadi wisudawan terbaik Prodi, Hal ini dikarenakan pada saat itu hasil dari nilai skripsi belum jelas atau keluar. Ditambah dirinya juga mengambil cuti kuliah koresponden selama satu semester.
”Saya sebelumnya tidak terbayangkan menjadi lulusan terbaik Prodi, mesikipun ketika masih semester 6 sempat berkeinginan, tetapi saya melakukan cuti selama satu semester. alangkah bahagianya saya ternyata dapat meraih wisudawan terbaik Prodi melalui nilai IPK dan Skripsi yang cukup tinggi dengan terpaut sedikit lebih tinggi dari wisudawan di bawah saya,” tutur Salam ketika wawancara dengan tim Justisia.
Ia juga menyampaikan bahwa akan lanjut mengemban jenjang perkuliahan S2, Salam kemudian menceritakan bahwa cukup mahalnya UKT yang di miliki sangat memotivasi beliau dalam mengarungi jenjang perkuliahan hingga tuntas. Selain itu tetap di wajibkan UKT selama pengarapan Skripsi begitu membebaninya.
”Untuk semester 8 dapat potongan 50 persen sehingga menjadi lebih murah, tapi kalau cuman menggarap skripsi tapi bayar sekian juta, yang benar aja. Karena itulah UKT menjadi motivasi terbaik saya segera menuntaskan kuliah” pungkasnya dalam wawancara.
Sebagai penutup wawancara Salam memberi wejangan kepada para mahasiswa yang berjuang dalam fase perkuliahan untuk rajin dan menjalin relasi sebagai bekal setelah kuliah.
Penulis: Kru Magang 24
Red/Ed: Deemz