
Semarang, Justisia.com – Momen sakral Wisuda ke-98 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang menjadi hari yang membahagiakan bagi ribuan wisudawan. Namun, dibalik kebahagiaan itu, keluarga wisudawan keluhkan terkait kemacetan dan kondisi kebersihan di lingkungan kampus yang berdampak pada jalannya wisuda periode November ini. Sabtu, (1/11).
Salah satu keluhan datang dari keluarga Alfan Afis, wisudawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Jurusan Manajemen asal Demak. Mereka mengaku perjalanan menuju lokasi wisuda terhambat akibat kemacetan di kawasan Kaligawe, Semarang.
“Macet sekali di Kaligawe, padat sekali arusnya. Padahal kami sudah berangkat pagi, tapi akhirnya baru bisa tiba di kampus UIN Walisongo sekitar pukul 09.30,” ujar salah satu anggota keluarga Alfan saat ditemui di area kampus.
Keluarga tersebut berangkat dari Demak sekitar pukul 07.00 WIB untuk menghadiri prosesi wisuda yang dimulai pagi hari. Sementara itu, Alfan sendiri sudah berangkat lebih awal pukul 06.00 WIB agar tidak terlambat. Kondisi lalu lintas padat di sepanjang jalur pantura Kaligawe membuat banyak kendaraan berjalan lambat, terutama menjelang akses masuk kampus.
Setibanya di area kampus, mereka kembali dihadapkan pada kendala lain. Kondisi jalan di sekitar area wisuda dinilai kotor dan licin akibat adanya proyek pembangunan yang sedang berlangsung di dalam lingkungan kampus.
“Jalannya kotor dan licin karena sisa material proyek. Kalau bisa, untuk acara besar seperti wisuda, area yang dilewati tamu sebaiknya dibersihkan dulu supaya lebih aman dan nyaman,” ungkapnya.
Meski begitu, keluarga Alfan tetap mengapresiasi sistem parkir yang disediakan pihak kampus. Pada Wisuda Periode November ini, mereka menilai area parkir tertata rapi dan cukup aman bagi kendaraan pengunjung.
“Untuk parkir sejauh ini aman dan tertata,” tambahnya.
Namun, mereka mengaku sedikit kebingungan saat mencari tempat menunggu. Sesuai aturan, hanya dua anggota keluarga yang diperbolehkan masuk ke dalam gedung auditorium tempat acara berlangsung.
“Yang boleh masuk hanya dua orang, sisanya kami bingung harus menunggu di mana karena tidak ada petugas kampus yang mengarahkan. Akhirnya kami cari tempat berteduh sendiri,” ujarnya.
Sebagai evaluasi pada Wisuda Periode November dan masukan untuk kedepannya, keluarga Alfan berharap pihak universitas dapat melakukan evaluasi menyeluruh terhadap manajemen lalu lintas dan penataan area kampus menjelang acara besar seperti wisuda.
“Setiap kali ada wisuda pasti macet di akses masuknya. Harapannya ke depan rekayasa lalu lintas bisa dievaluasi agar lebih lancar, dan kebersihan lingkungan kampus juga lebih diperhatikan,” katanya.
Hingga berita ini diturunkan, tim Justisia masih berupaya menghubungi pihak Humas UIN Walisongo Semarang untuk meminta tanggapan resmi terkait keluhan keluarga wisudawan mengenai manajemen lalu lintas dan kebersihan area proyek kampus.
Penulis : Mawa
Red/Ed : Editor