
Semarang, Justisia.com – Debat kandidat calon ketua dan wakil ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Syariah dan Hukum UIN Walisongo Semarang serentak diadakan oleh Komisi Pemilihan Mahasiswa (KPM) pada hari Senin, (22/12).
Kandidat nomor urut 1 calon ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Syariah dan Hukum UIN Walisongo Semarang, Cikal menyatakan bahwa prioritas utama visinya adalah menyerap aspirasi mahasiswa melalui penguatan program sekolah paralegal serta audiensi bersama UKM dan KSM di lingkungan Fakultas Syariah.
“Prioritas kami adalah mendengar aspirasi mahasiswa, salah satunya dengan mengadakan sekolah paralegal yang diselingi audiensi bersama UKM dan KSM agar aspirasi mereka benar-benar diperjuangka”, ujarnya.
Sementara itu, Amin kandidat nomor urut 2 calon ketua DEMA Fakultas Syariah dan Hukum, menekankan pentingnya kesadaran gerakan kolektif mahasiswa berbasis riset dalam merespons dinamika hukum dan perkembangan zaman. Menurutnya, Fakultas Syariah dan Hukum perlu diarahkan sebagai laboratorium gerakan dan riset terdepan guna memenuhi kebutuhan akademik maupun non-akademik mahasiswa.
Amin menilai pendekatan riset lapangan relevan dengan tantangan era digital yang menuntut mahasiswa tidak hanya menguasai teori, tetapi juga mampu menghasilkan karya akademik yang aplikatif. Program seperti sekolah riset dinilai perlu dikembangkan agar mahasiswa dapat menghasilkan luaran berupa tulisan atau artikel ilmiah yang menunjang kelulusan secara cepat dan matang.
“Program seperti sekolah riset perlu dikembangkan agar mahasiswa mampu menghasilkan output berupa tulisan atau artikel ilmiah yang dapat menunjang kelulusan secara cepat dan matang,” tuturnya.
Menanggapi kemungkinan adanya kebijakan fakultas yang tidak sejalan dengan aspirasi mahasiswa, kedua kandidat sepakat bahwa langkah kooperatif dan konsolidasi bersama perlu dikedepankan. Melalui forum diskusi terbuka bersama ketua UKM dan KSM yang baru terpilih. para audiensi dan pihak fakultas dinilai menjadi sarana penting untuk mengawal kebijakan agar tetap berpihak pada kepentingan mahasiswa.
Amin, menegaskan bahwa tidak ada lawan yang dapat diremehkan karena seluruh kandidat memiliki peluang yang relatif seimbang. Perbedaan pandangan dinilai wajar selama tetap diarahkan pada tujuan bersama, yakni regenerasi dan kemajuan Fakultas Syariah dan Hukum.
Sebagai penutup, kedua kandidat mengajak mahasiswa untuk aktif mengawal jalannya roda organisasi DEMA. Mereka menegaskan bahwa DEMA bukan milik pengurus semata, melainkan milik seluruh mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum, sehingga partisipasi, aspirasi, dan kolaborasi mahasiswa menjadi kunci keberhasilandi dalam organisasi.
Penulis : Gibral & Tiara
Red/Ed : Redaksi