
Semarang, Justisia.com – Wisuda menjadi momen penting ketika mahasiswa telah melewatkan masa studi kuliahnya. Dalam momen ini Burhanudin menjadi wisudawan terbaik Ilmu Falak UIN Walisongo Semarang pada wisuda periode November (Sabtu, 1/11/2025).
Awal perjalanan studi Burhanudin dimulai dari mengikuti jejak ayahnya yang menyukai dunia Ilmu Falak. Kemudian Ia memutuskan masuk ke Fakultas Syariah dan Hukum prodi Ilmu Falak.
Saat resmi menjadi mahasiswa, Burhanudin tidak hanya fokus pada akademik, namun juga aktif di organisasi intra maupun ekstra. Dengan berbagai kegiatan selain perkuliahan menjadikannya cara untuk menyeimbangkan pikiran saat merasa jenuh atau lelah. Hal inilah yang membuatnya membuktikan bahwa menekuni kegiatan diluar kelas juga dapat menghasilkan pengalaman dan keterampilan sehingga membawanya sampai menjadi wisudawan terbaik Ilmu Falak.
Namun selama menjalani perkuliahan, Ia juga mendapat berbagai tantangan karena harus memanagemen waktu hingga pengendalian emosi.
“Tantangan terbesar ya sebenarnya secara ini sih klasik saja, yang namanya mahasiswa yang mungkin masih labil terkait manajemen emosi, manajemen waktu, dan lain sebagainya karena itu cukup mempengaruhi,” tuturnya dengan tegas.
Meski begitu, ia menegaskan bahwa kuliah bukan tentang siapa yang pintar tapi siapa yang kuat bertahan sampai akhir.
“Sebab kuliah ini sebenarnya bukan tentang siapa cepat, bukan siapa yang pintar, tapi siapa yang paling kuat bertahan,” tutupnya di akhir sesi wawancara.
Penulis : Ardha
Red/Ed : Editor