
Foto: Lpm Justisia
Semarang, Justisia.com – Senat Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum (SEMA FSH) UIN Walisongo Semarang menjadi tuan rumah Forum Senat Mahasiswa Syariah dan Hukum Se-Indonesia (Forsemashi) wilayah Jawa Tengah–DIY. Kegiatan bertajuk “Generation Youth Parliament” ini digelar di Auditorium II Kampus III UIN Walisongo Semarang, Selasa, (14/10).
Acara diawali dengan prosesi menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, pembacaan kalam ilahi, dan tarian daerah. Selanjutnya, sambutan disampaikan oleh Ketua SEMA dan perwakilan Rektor, lalu dilanjutkan dengan prosesi pelantikan pengurus SEMA FSH wilayah Jateng–DIY masa bakti 2025–2027.
Ahmad Maskuri, ketua SEMA Fakultas Syariah dan Hukum menjelaskan bahwa penunjukan UIN Walisongo sebagai tuan rumah merupakan hasil musyawarah wilayah yang digelar pada Mei lalu.
“Walisongo telah ditetapkan sebagai tuan rumah pelantikan dan raker. Ini wujud semangat bersama Senat Fakultas Syariah dan Hukum se-Jateng–DIY untuk membangun representasi parlemen mahasiswa,” ujarnya.
Ia menambahkan, forum ini menjadi wadah strategis bagi mahasiswa dalam menyuarakan aspirasi, khususnya dari Fakultas Syariah dan Hukum. Usai pelantikan, kegiatan dilanjutkan nanti malam dengan rapat kerja wilayah yang membahas program kerja dua tahun ke depan.
Salah satu agenda utama Forsemashi adalah audiensi dengan pemerintah daerah guna menyampaikan aspirasi mahasiswa, terutama terkait isu pendidikan dan transisi kelembagaan di sejumlah kampus Jateng–DIY.
“Akan ada program konsolidasi wilayah yang digelar bergiliran di setiap kampus. Melalui forum ini, kami ingin membahas isu strategis sekaligus memperkuat peran parlemen mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum,” tambahnya.
Ketua panitia juga menekankan pentingnya tanggung jawab sosial mahasiswa dalam menjalankan amanah organisasi, walaupun dengan keterbatasan anggaran.
“Menjadi pengurus bukan kebetulan, melainkan amanah. Kami berharap langkah ini memberi dampak positif, tidak hanya di kampus, tetapi juga di masyarakat. Meski dengan keterbatasan anggaran dan akses, kami ingin menunjukkan bahwa mahasiswa Syariah dan Hukum mampu bergerak di luar zona internal kampus, menyuarakan isu-isu regional dan kemasyarakatan,” jelasnya.
Melalui kegiatan ini, Forsemashi Jateng–DIY diharapkan menjadi wadah kolaborasi mahasiswa Syariah dan Hukum untuk berkontribusi dalam pembangunan demokrasi serta tata kelola daerah yang berintegritas.
Penulis: Hana Shinta
Red/Ed: Redaktur