Semarang, Justisia.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Posko 46 membersamai Vokasi Universitas Gajah Mada (UGM) dan Pemerintah Desa Gedong, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, melakukan monitoring Instalasi Pemanen Air Hujan (IPAH) pada Rabu, (16/7).
Kegiatan ini dilakukan untuk mengecek kelayakan IPAH yang telah digunakan sejak tahun 2019.
“Sudah dari 2019, Mas. Maka dari itu, kami mengecek apakah masih berfungsi dengan baik,” ujar Tirza.
IPAH dibangun sebagai langkah antisipatif menghadapi musim panas dan risiko kekeringan yang kerap terjadi meski wilayah tersebut berada di dataran tinggi.
“Jadi, IPAH ini untuk mengantisipasi kekeringan di musim panas, Mas. Karena meskipun ini daerah pegunungan, saat musim panas di sini juga mengalami kekeringan,” kata Rijal, mahasiswa vokasi UGM.
Kebutuhan air bersih di Desa Gedong tergolong tinggi, terutama karena banyaknya peternakan sapi perah yang memerlukan air dalam jumlah besar setiap hari.
“Kebutuhan air sehari-hari sangat banyak, terutama untuk memandikan sapi. Apalagi kami tidak memiliki sumur. Seribu liter air hanya cukup untuk dua hingga tiga hari,” jelas Tirza.
Penulis: Redaksi Justisia
Red/Ed: Redaktur