
Foto: (Dakhkat/Justisia)
Semarang, Justisia.com – Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Jawa Tengah mengadakan konferensi pers yang bertemakan “Pulihkan Jawa Tengah: Terwujudnya Gerakan Rakyat yang Terorganisir dan Demokratis untuk Mencapai Keadilan Terhadap Peri Kehidupan”. Kegiatan ini bertujuan untuk menyebarluaskan informasi terkait lingkungan hidup yang terjadi di daerah Jawa Tengah, dan memberikan informasi kepada khalayak umum mengenai peran strategis WALHI dalam isu lingkungan. Kamis, (19/6).
Pada acara tersebut Fahmi Bastian selaku Direktur WALHI Jawa Tengah memaparkan isu seputar lingkungan yang terjadi dalam Jawa Tengah pada bagian Pesisir Utara, Pegunungan Tengah, dan Pesisir Selatan yang menjadi lahan eksploitasi lingkungan.
“Kita melihat ada kedaruratan ekologis di 3 wilayah yaitu Pantai Utara terus Pegunungan Tengah Jawa Tengah dan Pesisir Selatan,” kata Fahmi.
Selain itu dalam acara tersebut dijelaskan mengenai beberapa hal yang harus diperhatikan dalam konteks krisis ekologi yang terjadi pada Jawa Tengah di bagian Pesisir Utara.
“Beberapa hal yang menjadi catatan kita di pesisir Utara dalam konteks krisis ekologi yaitu pertama bagaimana ekspansi industri menjadi masif bahkan keseluruhan, melihat pembagian wilayah Jawa Tengah seperti rencana pembangunan kawasan industri di wilayah Rembang dan Sayung di Wilayah Demak yang menjadi ekspansi besar-besaran menjadi sebab kerusakan wilayah pesisir,” jelasnya
Permasalahan tersebut menjadi dilema dalam ekspansi industri yang terjadi di wilayah pesisir yang sering menyebabkan kerusakan, padahal kemanfaatan yang dirasakan itu untuk kepentingan umum atau masyarakat sekitar pesisir bukan kepentingan industri saja.
“Karena mereka melihat wilayah pesisir ini seperti tanah kosong saja, padahal disitu ada masyarakat yang menggunakan kemanfaatan pesisir dan nantinya hal itu akan berdampak kepada masyarakat nelayan yang ada di Pesisir Utara,” pungkas Fahmi.
Penulis: Nandar
Red/Ed: Redaktur