
Foto: Dok. Istimewa
Semarang, Justisia.com – Organisasi mahasiswa di UIN Walisongo Semarang dinilai memiliki peran penting dalam mendukung pengembangan diri di luar ruang kelas. Beberapa mahasiswa menilai kegiatan organisasi memberikan pengalaman nyata yang sulit diperoleh hanya melalui pembelajaran formal.
Mahasiswa Fakultas Syari’ah dan Hukum berinisial N menyebutkan bahwa pembelajaran di kelas belum sepenuhnya mendorong perkembangan dirinya.
“Pengetahuan di kelas tidak cukup efektif. Saya lebih banyak merasakan perkembangan melalui kegiatan organisasi,” katanya ketika diwawancarai oleh Kru Magang LPM Justisia pada Kamis, (25/9).
Pandangan berbeda disampaikan mahasiswa Program Studi Hukum Pidana Islam berinisial A. Ia mengaku mengikuti organisasi hanya untuk mengisi waktu luang, namun tetap merasakan manfaat.
“Saya ikut organisasi sekadar mengisi waktu, tapi ada juga dampaknya, seperti membuat saya lebih produktif dan memperoleh pengetahuan tambahan,” ujarnya.
Sementara itu, mahasiswa berinisial R menilai organisasi sebagai wadah untuk melatih keterampilan praktis.
“Di organisasi kita bisa belajar kerja sama, komunikasi, hingga manajemen waktu. Rasanya seperti miniatur dunia kerja, karena ada tanggung jawab, deadline, dan dinamika dengan berbagai karakter orang. Hal ini membantu mempersiapkan diri sebelum terjun ke dunia nyata,” ungkapnya.
Hasil wawancara menunjukkan, meskipun motivasi mengikuti organisasi berbeda-beda, sebagian besar mahasiswa merasakan manfaat, baik dalam aspek intelektual, produktivitas, maupun keterampilan sosial. Organisasi pun dapat dipandang sebagai sarana pendukung bagi mahasiswa dalam mempersiapkan diri menghadapi tantangan setelah lulus kuliah.
Penulis: Hikmi As-Shofi
Red/Ed: Redaktur