
Wacana program “Green Campus” di UIN Walisongo Semarang telah direalisasikan melalui program Walisongo Eco Green Campus (WeGreen) dengan tujuan menciptakan budaya lingkungan yang sadar akan efisiensi energi dan konservasi sumber daya, namun menghadapi tantangan seperti pendanaan, kurangnya partisipasi aktif civitas akademika, dan kelemahan kelembagaan dalam implementasi dan penegakan aturan.
Salah satu mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum, mengaku perlunya aturan yang sangat ketat dan tegas mengenai larangan merokok di lingkungan kampus, mengingat saat ini ia menilai aturan yang ada masih lemah.
“Kalau untuk merokok harus ada aturan yang ketat karena di sini kan tidak ada aturan yang tegas melarang merokok di lingkungan,” ujar Nazil ketika diwawancarai oleh Kru Magang LPM Justisia pada Kamis, (25/9).
Nazil merasa setuju dengan program Green Campus, namun secara spesifik kurang setuju jika solusi yang ditawarkan adalah penyediaan smoking area. Menurutnya, keberadaan area merokok tidak sejalan dengan kebijakan Green Campus.
Ia juga menambahkan, bahwa pada akhirnya kesadaran harus kembali ke diri masing-masing individu. Ia menyoroti fakta bahwa banyak dosen yang juga terlihat merokok di area kampus.
”Kembali ke diri masing-masing soal kalau untuk merokok, tapi menurut saya harus ada aturan yang tegas dan juga banyak dosen yang merokok, kan dosen yang membimbing kita di kampus, masak ada aturan yang melarang untuk merokok dosen malah merokok,” ucapnya.
Sementara itu, Hasyim Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) menilai program Green Campus secara konsep bagus, tetapi banyak yang perlu dibenahi. Ia membandingkan kondisi kampusnya dengan institusi lain yang memiliki bangunan ber-AC sehingga menyulitkan aktivitas merokok.
”Program green campus itu sebenarnya bagus tapi harus banyak yang perlu dibenahi, kayak gini kan banyak bangunan-bangunan yang bisa dijadikan tempat merokok tidak seperti di ISDB, kan sulit untuk merokok, bangunannya udah ber-AC. Solusinya menurut saya dibuat smoking area,” pungkasnya.
Hasyim juga mengusulkan solusi smoking area sebagai jalan tengah agar program Green Campus dapat tetap berjalan efektif.
Penulis: Dewi Tiara
Red/Ed: Redaktur