
Foto: Najmi syauqi/LPM Justisia
Semarang, Justisia.com – Kantin UIN Walisongo Semarang terpantau ramai dikunjungi oleh para mahasiswa, kantin menjadi tempat favorit bagi mahasiswa untuk beristirahat ataupun makan siang. Namun, masih banyak mahasiswa yang menilai kantin UIN Walisongo memerlukan perbaikan fasilitas.
“Untuk kapasitas dan fasilitas di kantin itu kurang memadai seperti wastafel, meja, kursi itu kurang,” ucap Wildan Nur Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi saat diwawancarai Kru Magang LPM Justisia pada Kamis, (25/9).
Selain fasilitas, para mahasiswa juga mengeluhkan mengenai kebersihan area kantin seperti bekas-bekas minuman dan makanan yang berserakan di atas meja. Kondisi ini menimbulkan kesan kurang nyaman bagi mahasiswa terlebih pada saat jam istirahat.
Hal serupa juga dikeluhkan oleh para penyewa outlet, mereka juga mengungkapkan fasilitas di kantin kurang memadai seperti wastafel dan lampu yang sering mati, serta Closed-Circuit Television (CCTV) dan kipas angin yang rusak.
“Sebenarnya kalau sewanya itu kita nggak terlalu keberatan, cuman ini kan lampunya pada mati semua, fasilitasnya kurang, terus kipasnya juga banyak yang mati gitu,” ucap Mahmud.
Fasilitas yang didapatkan tidak sebanding dengan harga yang diberikan yaitu sekitar 20 juta. Akhirnya, para pedagang menyayangkan biaya sewa yang tidak sesuai dengan fasilitas.
“Tahun kemarin itu 20 juta ke atas, kalo tahun ini belum tahu, soalnya belum di tagih juga,” pungkasnya.
Para penyewa outlet berharap agar semua saran dan keluhan mereka bisa didengarkan serta ditindaklanjuti oleh pihak kampus, sehingga kedepannya kantin UIN Walisongo tidak hanya ramai, tetapi juga bersih dan nyaman bagi mahasiswa maupun pedagang.
Penulis: Najmi Syauqi
Red/Ed: Redaktur