Semarang, Justisia.com – Hasan Asy’ari sebagai Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama UIN Walisongo Semarang angkat suara dalam grup yang dibuat mahasiswa. Terkait penolakan potongan UKT 50% hanya untuk semester 14.
Ia menyampaikan agar mahasiswa tidak menjadi manusia yang miskin harta dan miskin semangat
“Jangan jadi miskin semangat apalagi murakkab sudah miskin harta jugamiskin semangat juang, saya sampaikan ini karena saya mendapati teman yang lebih miskin dari saya tapi kaya akan semangat juangnya,” kata Hasan menanggapi keluhan mahasiswa di grup WhatsAap yang bernama UKT UIN MEKSO & NDAGEL. Pada Minggu, (12/1).
Namun, Statement tersebut memancing emosional segenap mahasiswa, lantaran mereka merasa diolok-olok oleh ucapan Hasan Asy’ari.
“Pihak rektorat utamanya WR III tidak memberikan tanggapan yang sesuai dengan keinginan mahasiswa, tapi malah berkelit dengan jawaban jawaban normatif yang tidak sesuai seolah olah bahwa mahasiswa dituntut untuk mengikuti kebijakan yang tidak bijaksana,” ucap Fahrudin salah satu menghuni grup.
Beberapa mahasiswa yang enggan disebutkan namanya, ia juga membantah bahwa mereka bukan malas dalam berusaha untuk membayar UKT. Tapi, merasa kaget atas perubahan kebijakan
“Lah gimana sih pak, kami loh pada semangat nyari uang pak buat bayar UKT semester lalu yg dapet potongan, ko tiba-tiba berubah gini kan siapa yg gak kaget coba,” ungkap mahasiswa tersebut.
Penulis: Tim Redaksi Justisia
Red/Ed: Redaktur