Upaya Mengurangi Kepadatan Lalu Lintas Saat Wisuda, UIN Walisongo Menghimbau Gelar Perkuliahan Secara Daring

Credit of Justisia

Semarang, Justisia.com – UIN Walisongo menghimbau kepada para dosen untuk mengajar khusus di hari Selasa (08/23), secara online. Hal ini dijelaskan bahwasannya dalam rangka mengurangi kepadatan lalu lintas saat acara wisuda yang akan digelar pada hari itu.

Himbauan tersebut disampaikan oleh beberapa dosen melalui Whatsapp Group pembelajarannya masing-masing pada jadwal tersebut.

Hal itu dibenarkan oleh salah satu Dosen Fakultas Syariah dan Hukum (FSH), Syarifudin Rifai. Dirinya menyebutkan bahwa himbauan ini disampaikan langsung oleh Dekan FSH, Arja Imroni melalui Whatsapp untuk disebar kepada grup online mata kuliah mahasiswa masing-masing.

Pada postingan yang diunggah oleh akun Instagram UIN Walisongo Semarang juga menghimbau kepada seluruh mahasiswa untuk tidak membawa kendaraan bermotor saat hari tersebut.

Mengetahui 2 (dua) informasi tersebut, salah satu Kru Justisia mencoba menghubungi Wakil Dekan 2 FSH serta Kasubbag Rumah Tangga UIN Walisongo untuk menanyakan perihal teknis dan pelaksanaannya.

Saat menanyakan hal ini kepada Wakil Dekan 2 FSH, Tolkah menjelaskan bahwasannya dirinya tidak berkenan untuk berkenan diwawancarai dengan berdalih supaya menanyakan hal ini kepada pihak yang mengeluarkan pemberitahuan tersebut.

Hal yang sama juga dialami ketika menanyakan perihal ini kepada Kasubbag Rumah Tangga UIN Walisongo melalui Whatsapp, terlihat pesan yang sudah terkirim hanya dibaca saja dibuktikan dengan tanda centang 2 (dua) berwarna biru yang sudah aktif.

Kru Justisia mencoba mewawancarai beberapa mahasiswa, jawaban mereka hampir sama bahwasannya di setiap mata kuliah yang pelaksanaannya di hari selasa, 23 Agustus 2022 dilaksanakan secara online. Namun, tidak sedikit pula beberapa mahasiswa tetap melakukan kuliah seperti biasa (offline).

“Di grup whatsapp kelas saya juga tersebar himbauan tersebut, akan tetapi kelas saya masih melaksanakan kegiatan perkuliahan secara offline,” ujar Winda.

Melalui edaran himbauan tersebut, respon mahasiswa hanya mengikuti keputusan dari dosen pengajar masing-masing untuk dilakukan perkuliahan offline maupun online. (Red/M2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *