Setelah Dua Kali Daring, PBAK Tahun ini Dilaksanakan Secara Luring

Mahasiswa baru di PBAK 2019. (Nossy/Js)

Semarang – Justisia.com, Seusai lolos seleksi, calon mahasiswa baru Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang akan melaksanakan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) sebagai awal pengorientasian kampus, bertempat di Kampus UIN Walisongo, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah dimulai Rabu sampai Jumat (3-5/08/2022) secara offline, Jumat (09/07).

Tahun 2021, PBAK dilaksanakan secara online disebabkan masih dilanda pandemi covid 19. PBAK tahun ini yang bertemakan Perkuat Kolaborasi, Wujudkan Rekognisi, ini menjadi tantangan bagi pihak penyelenggara ataupun calon mahasiswa baru itu sendiri dikarenakan masih masa transisi perkuliahan dari online ke offline.

Ketua Umum Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) UIN Walisongo Semarang, Shofiyul Amin mengatakan PBAK tahun ini memprioritaskan perwujudan visi misi UIN Walisongo, yakni riset terdepan untuk peradaban dan kemanusiaan. Dengan demikian, PBAK menjadi harapan dan cita-cita bersama supaya tidak hanya mengarah pada moderasi beragama, melainkan juga fokus pada smart secara general.

“Orientasi calon mahasiswa baru harus ditata sejak dini supaya cakrawala dapat terbuka,” jelas Presma UIN Walisongo tersebut pada Jumat (8/07) melalui via online.

Mahasiswa Ilmu Al-Quran dan Tafsir (IAT) tersebut menambahkan, calon mahasiswa baru UIN Walisongo Semarang harus mempersiapkan mental dengan meningkatkan rasa ingin tahu peran mahasiswa dan mencari informasi perihal kampus dikarenakan mereka masih tahap pengenalan dunia perkuliahan yang pasti berbeda dengan masa sekolah.

“2 tahun PBAK dilaksanakan secara online, maka harapan besar orasi dan nyanyian kemahasiswaan kembali menggema,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua Panitia PBAK UIN Walisongo Semarang 2022, Dannie Rovie Assan menjelaskan pelaksanaan PBAK dilaksanakan secara offline sudah mempertimbangkan beberapa hal, termasuk pemerintah sudah memperbolehkan warganya untuk tidak memakai masker di tempat terbuka dan uji coba perkuliahan blended pun dianggap sukses.

“Tentunya juga memohon perizinan pimpinan kampus,” ungkapnya kepada Justisia pada Sabtu (9/07).

Dannie menerangkan, persiapan PBAK yang dilaksanakan bulan depan sudah 80%. Akan tetapi, panitia selalu menimbang presentase tersebut dapat naik bahkan turun karena pada kenyataannya konsep PBAK dari DEMA tidak seluruhnya tidak diterima oleh pihak pimpinan kampus. (Pen.SeptyA/Red.Lsab)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *