Puluhan Kaum Muda Lintas Agama Ikuti Acara ‘Srawung Orang Muda Lintas Agama’

Doc/Septi

Semarang, Justisia.com – Puluhan muda-mudi lintas agama berpartisipasi dalam acara Srawung Orang Muda Lintas Agama dan Kepercayaan yang diselenggarakan oleh Keuskupan Agung Semarang. Acara yang bertajuk ‘Berani Bergaul, Berani Berperan’ ini peserta berdinamika bersama dalam acara yang berkonsep Interreligious Youth Camp bertempat di Rumah Retret Syalom, Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Minggu (3/7).

Acara ini mengundang komunitas-komunitas lintas keagamaan di Semarang, seperti Gusdurian, GEMA FKUB Jawa Tengah, JAI Semarang, STPkat, PMKRI, Pondok Pesantren Roudlotus Sholihin Demak, Paroki Mater Dei Lampersari, Paroki Randusari Katedral, Paroki Karangpanas, Paroki Banjardowo Semarang, Duta Damai Jawa Tengah dan lain sebagainya.

Edy Purwanto selaku Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Semarang berharap, dalam menghadapi tahun politik pemuda lintas agama mampu menjaga persatuan dan kesatuan. Hal tersebut disampaikan pada saat membuka acara Jumat siang (1/07).

“Sesuai tema acara ini, srawung diambil dari kata mesra dan awung. Semoga bisa menjaga situasi tetap mesra dan terkendali,” pesannya.

Guna memperdalam pengetahuan para peserta mengenai bersosial media yang bijak, pada sesi diskusi Frater Wahyu Mega dan Simon Dodit memfasilitatori pengarahan para muda-mudi lintas agama agar memiliki kepekaan terhadap masalah sosial yang terjadi di dalam masyarakat dan menggunakan media sosial dengan bijak untuk mewujudkan perdamaian.

“Media sangat mempengaruhi pemikiran masyarakat, termasuk orang muda,” jelas Frater Wahyu.

Frater Wahyu mengingatkan kepada seluruh muda-mudi lintas agama untuk mewujudkan perdamaian, sebagai kaum muda harus mempunyai gagasan-gagasan kreatif yang bisa menjadi penengah antara kaum muda dengan kaum dewasa. Ia meyakini kaum muda akan jauh lebih mampu membuat konten-konten milenial yang menarik dan bernilai positif.

Tidak sebatas sesi diskusi, peserta juga berlatih berkomunikasi dan kerja sama dengan mengikuti kegiatan outbound. Mereka diajak bekerja sama memecahkan persoalan, berlatih konsentrasi dengan berjalan meniti tali tambang di atas kolam dan flying fox.

Ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Kevikepan Semarang, Eduardus Didik Chahyono menjelaskan bahwa acara Srawung Orang Muda Lintas Agama ini menjadi forum lintas agama yang bertujuan membentuk kader-kader pelopor penjaga perdamaian Indonesia, terlebih atas agama dan kepercayaan yang berbeda.

“Bulan-bulan berikutnya akan ada acara-acara menarik, termasuk memperingati hari sumpah pemuda. Forum lintas agama ini yang akan menjadi panitia,” ungkapnya.

Berkat kerja sama antara para pengurus komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan, Komisi Kepemudaan Kevikepan Semarang dan komunitas-komunitas agama serta kepercayaan acara Youth Camp Srawung Orang Muda Lintas Agama berjalan sukses dan dipercaya membuahkan hasil. (Pen.Septi/Red.IrchamM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *