UIN Walisongo Raih Penghargaan Badan Publik Informatif

Semarang, Justisia.com – UIN Walisongo Semarang berhasil meraih penghargaan sebagai Perguruan Tinggi Badan Publik Informatif dari Komisi Informasi Pusat (KIP) pada tahun 2021 ini.

Raihan kategori ‘informatif’ ini merupakan peringkat tertinggi dari penilaian keterbukaan informasi badan publik. Seremoni pemberian penghargaan ini dilakukan pada hari Selasa, (26/102021), secara langsung oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma’ruf Amin, melalui jejaring virtual.

Penghargaan Badan Publik Informatif ini juga merupakan satu-satunya capaian satuan kerja di lingkungan Kementerian Agama. Karena sebelumnya pada tahun 2020, UIN Walisongo masih meraih predikat ‘Cukup Informatif’ dari hasil monitoring dan evaluasi tahunan KIP.

Dengan penghargaan ini, UIN Walisongo akan menjadi satuan kerja Kementerian Agama yang  mendapatkan anugerah “Badan Publik Informatif” pada tahun ini.

Penganugerahan tersebut menunjukkan akuntabilitas, transparansi kelembagaan sebuah institusi. Hasil ini juga juga menunjukkan tingkat kepatuhan badan publik terhadap pelaksanaan UU. Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.

Berdasarkan peraturan itu, kategori kepatuhan badan publik yang ditetapkan, yaitu: Informatif (bernilai 90-100), Menuju Informatif (80-89,9), Cukup Informatif (60-79,9), Kurang Informatif (40-59,9), dan Tidak Informatif (0-39,9).

Dengan diraihnya prestasi ini, Imam Taufiq selaku Rektor UIN Walisongo menegaskan bahwa pengelolaan informasi dan tampilan agar lebih profesional. Setelah penerimaan anugerah ini, tugas berat menanti, tidak hanya menampilkan kampus yang ramah informasi, tapi mampu menyebarluaskan gagasan lebih aktif, progresif dan pengelolaan kampus secara lebih profesional.

“Capaian kategori Badan Publik Informatif ini merupakan prestasi bersama seluruh keluarga besar UIN Walisongo yang sadar dan memiliki komitmen untuk menjadikan UIN Walisongo sebagai tempat mengabdi, tempat berkhidmat untuk bangsa dan negara,” kata Rektor UIN Walisongo, dalam siaran tertulisnya.

“Penghargaan ini patut disyukuri, karena ini capaian monumental bukan hanya untuk UIN Walisongo, tapi juga bagi Kementerian Agama yang baru pertama kali. Sebelumnya, penghargaan paling tinggi adalah Menuju Informatif,” sambungnya.

Melalui semangat akuntabilitas, transparansi dan keterbukaan publik ini, Imam menyampaikan supaya kedepannya UIN Walisongo harus lebih progresif dalam penyampaian gagasan ke masyarakat secara lebih aktif. Selain itu, pengelolaan informasi dan tampilan lebih profesional.

“Tentu, setelah ini tugas berat menanti tidak hanya menampilkan kampus yang ramah informasi, tapi mampu menyebarluaskan gagasan lebih aktif, progresif dan pengelolaan kampus secara lebih profesional,” jelasnya dengan nada optimis. [Red/M2]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *