Pemikiran Filsafat Anaximander dan Parmenides

https://twitter.com/_hanooni_/status/1349573676383911937?s=20
Anaximander
Seperti yang kita ketahui jika perkembangan ilmu pengetahuan begitu pesat dan berpusat pada Yunani. Karena memang disanalah manusia mulai memahami jika akal dan pikiran merupakan hakikatnya sebagai manusia dan mulai mempertanyakan hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan ini.
Anaximander atau dalam bahasa Yunani disebut pula sebagai Anaximandros, adalah seorang filsuf pada jaman Yunani kuno. Kemunculannya dalam sejarah pemikiran ada setelah Thales.
Lahir di Miletus, dekat soke, Turki Anaximander berjasa di bidang astronomi, geografi, sehingga Anaximander menjadi orang pertama yang membuat peta. Peta itu menujukkan bumi yang berbentuk silinder.
Sejarah menceritakan bahwa Anaximander merupakan murid dari bapak filsuf pertama, Thales. Guru Anaximander sendiri yang menyebutkan jika alam semesta tercipta dari air, dan Anaximander menyatakan ketidaksetujuaannya terhadap pemikiran gurunya.
Dalam hal ini Anaximander juga menjelaskan mengenai asal mula alam semesta.
Pemikirannya bahwa segala sesuatu muncul dari apeiron atau yang tak terbatas. Aristoteles menuliskan bahwa segalanya memiliki asal atau bahkan ialah asalnya. Tapi ketidakterbatasan tidak memiliki asal. Untuk itu dia memiliki batas. Dan alam semesta ini tercipta dari ketidakterbatasan.
Disini Anaximander menjelaskan bahwa bumi awalnya berupa lautan, oleh karena itu makhluk yang hidup disana adalah ikan. Karena panas matahari, sebagain dari bumi mengering dan menjadi daratan.
Makhluk hidup ini kemudian berpindah ke daratan dan lambat laun mengalami perubahan hingga menjadi sosok manusia yang sempurna. Tentu saja bagi kita pemikiran ini terasa amat ganjil, namun yang patut kita apresiasi adalah bagaimana ia bisa memikirkan hal demikian.
Selain itu Anaximander juga kritis dalam menanggap permasalahan yang berkaitan dengan cuaca atau meteorology dan berani menentang konsep-konsep dalam mitologi dengan menggunakan rasionalitas yang berpegang pada prinsip geometri maupun logika. Dengan demikian apa yang disampaikan oleh Anaximander ini patut untuk kita kaji dalam perspektif yang bijak.
Parmenides
Dapat dikatakan bahwa Parmenides lahir di Elea, sebuah tempat yang terletak di pantai Campania, selatan dari tempat yang sekarang disebut Italia.
Filsafat Parmenides memiliki pendekatan yang cukup rasional, yang menjadikannya salah satu filsuf pertama yang mendekati pemikiran berbasis akal.
Salah satu pilar utama pemikiran Parmenides adalah bahwa wujud nyata hanya dapat dirasakan melalui akal dan bukan melalui indera. Dengan kata lain, hanya pengetahuan sejati yang dapat diakses secara efektif dan jujur melalui rasionalitas, bukan melalui sensasi.
Pikiran Parmenides menekankan bahwa ada dua cara untuk mencapai pengetahuan; jalan kebenaran, disebut aletheia; dan cara berpendapat, disebut doxa.
Dalam The Way of Truth Parmenides bertanya: Apa standar kebenaran ? Bagaimana hal itu dapat difahami ?
Ia menjawab : Ukurannya adalah logika yang konsisten. ‘Ada’ adalah kebenaran itu sendiri. Ia abstrak dan bersifat formal. Artinya, ia menjadi dasar bagi segala sesuatu yang ada, sekaligus berbeda dengan hal-hal lainnya di kenyataan.
Menurut parmanides realistas merupakan keseluruhan yang bersatu, tidak bergerak dan tidak berubah. Konsep ‘yang ada’ (1) yang benar ialah ada dan tidak mungkin meyakini yang tidak ada. (2) Tidak ada, karena sudah ada, yang tidak ada pastilah tidak ada. (3) Yang ada dan tidak ada, adalah tidak mungkin karena tidak mungkin Tuhan itu ada sekaligus tidak ada.
Source
Tafsir, Ahmad. 2010. Filsafat Umum. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Alandika, Ozy V. 2019. Gagasan tetang Apeiron.
d.thpanorama.com/articles/filosofa/parmnides-biografa-pensamiento-y-aportes.html