Mahasiswa Transfer Luar Negeri Jurusan HKI Meraih Gelar Wisudawan Terbaik

Tips yang terakhir adalah kita belajar/ menuntut ilmu hanya berniat semata-mata karena Allah ta’ala, tidak karena hal lain ataupun suatu apapun. “Sukses itu urusan belakang, yang terpenting berilmu dan beramal karena Allah,” ujarnya.

Foto Mr. Irfan Buenae saat Wisuda di Gedung Auditorium 2 Kampus 3 UIN Walisongo

Semarang, Justisia.com – Panitia pelaksanaan wisuda memutuskan bahwa penyelenggaraan wisuda kali ini dilaksanakan secara virtual (online). Wisuda yang diselenggarakan UIN Walisongo pada periode ke-79 (S-1) ini, terpaksa dilaksanakan secara virtual karena masih adanya pandemi covid -19.

Berbeda dengan Mr. Irfan Buenae, mahasiswa transfer jurusan Hukum Keluarga Islam (HKI) yang dulunya bersekolah D-3 di Pattani, Thailand tersebut menjadi Mahasiswa berprestasi yang mendapatkan nilai kelulusan tertinggi (Cum Laude) dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,87 di jurusan Hukum Keluarga Islam, Fakultas Syariah dan Hukum.

“Saya tidak menyangka akan mendapatkan gelar sebagai Wisudawan terbaik tahun ini, saya sangat senang dan bersyukur kepada Allah atas nikmat yang diberikanya, dan hal ini sebagai hadiah kepada orang tua saya di rumah yang selalu memotivasi saya,” ujar mahasiswa asal Thailand tersebut.

Ia mengambil judul skripsi “Analisis Terhadap Pelaksanaan Pencatatan Pernikahan Pada Majelis Agama Islam Wilayah Pattani“. Irfan langsung melakukan penelitiannya di wilayah Pattani, Thailand yang dibimbing oleh bapak Sahidin.

Mahasiswa asal Thailand tersebut mengaku sangat kesulitan saat mengerjakan skripsinya, “saya jujur merasa kesulitan dalam menyelesaikan skripsi, bahkan saya menyelesaikannya sampai satu tahun (2 semester). Dengan tekad yang kuat dan bimbingan dari bapak pembimbing beserta semangat dari teman-teman saya, akhirnya saya dapat menyelesaikan skripsi yang hal itu murni karya saya sendiri,” pungkasnya saat diwawancarai oleh reporter Justisia.

Ia memberikan beberapa cara agar dapat menjadi seorang wisudawan terbaik, yang pertama adalah dengan selalu ingat tujuan dan tanggung jawab kita sebagai mahasiswa, yaitu selalu belajar dan belajar. Kemudian harus pintar dalam mengatur waktu dengan cara melakukan segala aktivitas yang memiliki faedah. Lalu harus rajin-rajin dalam membaca buku, terutama mengulang pelajaran mata kuliah yang telah diajarkan oleh dosen dan juga di imbangi dengan rajin berdiskusi karena diskusi dapat membuka pikiran kita dari yang asalnya belum tau menjadi tau dan yang asalnya tau menjadi lebih tau.

Tips yang terakhir adalah kita belajar/ menuntut ilmu hanya berniat semata-mata karena Allah ta’ala, tidak karena hal lain atau suatu apapun. “Sukses itu urusan belakang, yang terpenting berilmu dan beramal karena Allah,” ujarnya.

“Saya berpesan kepada adik-adik yang masih di bangku perkuliahan, karena kalian masih muda, masih kuat, serta masa produktif dalam menuntut ilmu. Saya harap bersungguh-sungguh dalam mencari ilmu, karena ilmu itu sendiri yang dapat mengantarkan kalian semua ke tujuan kalian masing-masing sesuai yang diharapkan, dan dalam mencari ilmu harus dibarengi niat sungguh-sungguh, supaya dapat membentuk karakter berpikir yang kritis dan apa yang dicita-cita kan dapat tercapai. Dengan belajar, maka kalian tidak akan rugi,” ujar mahasiswa UIN Walisongo asal Pattani. [Red. Musyaffa’]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *