LKBB Dan LFPB Turut Ramaikan ORSENIK Gelombang Pertama

“Saya rasa para peserta cukup antusias dan maksimal dalam pertandingan, terlihat dari variasi dan formasi yang mereka tampilkan sangat unik dan tentunya tidak terkesan monoton,” tambah Erfian.

Semarang, Justisia.com – Lomba Ketangkasan Baris Berbaris (LKBB) dan Lomba Formasi Pengibaran Bendera (LFPB) turut ramaikan Olimpiade Olahraga, Seni, Ilmiah, dan Keterampilan (Orsenik) gelombang pertama, yang dimulai pada tanggal 25 s.d 28 Oktober 2021.

LKBB dan LFPB dilakukan di hari ke-2 gelombang pertama pada, Selasa (26/10/2021). LKBB dan LFPB digelar di dua tempat yang berbeda, LKBB di lapangan tenis kampus dan an LFPB di depan gedung akademik kampus 1 UIN Walisongo Semarang.

LKBB dan LFBB diikuti oleh 10 peserta dari masing-masing fakultas, dengan rincian 9 orang sebagai pasukan dan 1 orang sebagai Komandan Pleton (Danton).

Sementara itu, untuk juri dari pihak panitia menghadirkan 3 juri, yaitu 2 dari TNI dan 1 dari Polri.

LKBB dilakukan dengan kombinasi gerakan murni serta gerakan variasi yang unik dari masing-masing peserta. Sedangkan LFPB menampilkan sebuah gerakan formasi pengibaran bendera merah putih.

Menurut Penanggung jawab (PJ) LKBB dan LFPB, Erfian Triyoga, ada beberapa kendala diantaranya masalah komunikasi.

“Kendala yang dialami oleh PJ adalah masalah komunikasi, karena kita masih terkendala pandemi walau sudah tidak separah dulu,” ujar mahasiswa angkatan 2019 tersebut.

Dalam LKBB dan LFBP tidak hanya diambil juara 1,2, dan 3 tapi juga juara Danton terbaik. Fakultas Ushudin dan Humaniora (FUHUM) berhasil meraih juara umum di LKBB dan LFPB, serta dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) meraih kategori sebagai Danton terbaik.

Erfian juga menambahkan para peserta cukup antusias dan maksimal dalam bertanding, terlihat dari variasi dan formasi yang mereka tampilkan.

“Saya rasa para peserta cukup antusias dan maksimal dalam pertandingan, terlihat dari variasi dan formasi yang mereka tampilkan sangat unik dan tentunya tidak terkesan monoton,” tambah Erfian. [Red. Anastya]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *