Ketua PBAK: Genwa 2021 Harus Menjadi Pelopor Perdamaian di Tengah Keberagaman
“Walaupun PBAK dilakukan secara online, tetapi euforia dan nilai-nilai yang ada dalam PBAK bisa tersampaikan secara maksimal dan bisa memberikan kesan yang baik bagi mahasiwa baru,” ujarnya.
Semarang, Justisia.com – Pelaksanaan PBAK 2021 UIN Walisongo Semarang dalam rangka menyambut mahasiswa baru dilakukan secara online. Walaupun Pandemi Covid-19 tidak kunjung usai, mahasiswa baru yang masih berstatus sebagai calon mahasiswa ini tetap berantusias dalam mengikuti rangkaian PBAK Online melalui platform Zoom Meeting dan Live Streaming Kanal Youtube DEMA UIN Walisongo, senin (02/08/21).
Dalam pelaksanaannya, tampak para petugas, rektor dan jajarannya tetap memakai masker dan menjaga jarak, sehingga dalam PBAK ini mereka tetap menerapkan protokol kesehatan.
Khoirurrozikin selaku Ketua PBAK 2021 dari unsur mahasiswa berharap nilai-nilai yang ada dalam PBAK bisa tersampaikan secara maksimal.
“Walaupun PBAK dilakukan secara online, tetapi euforia dan nilai-nilai yang ada dalam PBAK bisa tersampaikan secara maksimal dan bisa memberikan kesan yang baik bagi mahasiwa baru,” ujarnya.
PBAK 2021 mengusung tema “Wujudkan Moderasi Perkuat Persatuan untuk Kemanusiaan dan Peradaban”, tema ini diambil atas beberapa dasar.
“Kami mengusung tema tersebut atas beberapa dasar yang pertama, UIN Walisongo sebagai Rumah Moderasi Beragama sehingga kami rasa moderasi beragama merupakan hal yang perlu dikenalkan oleh mahasiwa baru agar supaya moderasi beragama tidak hanya menjadi slogan saja,” ucap Ketua PBAK tersebut.
Khoirurrozikin berharap moderasi beragama juga bisa menjadi sebuah gerakan mahasiswa baru untuk menerapkan sikap-sikap moderat, toleran, dan saling menghormati satu dengan yang lainnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Selain itu melihat realita yang terjadi di masyarakat sekarang, banyak problematika yang ada. Masyarakat terbelah menjadi banyak golongan yang saling bermusuhan, hal ini mengindentifikasikan adanya disintegrasi atau tidak bersatunya masyarakat,” tambahnya.
Menurutya sikap ini jelas bertentangan dengan sila ke-3 Pancasila yaitu Persatuan Indonesia, untuk itu sudah semestinya sebagai generasi muda menjadi pelopor dan contoh masyarakat.
“Kita sebagai generasi penerus bangsa harus bisa menjadi pelopor sekaligus contoh dalam masyarakat untuk selalu hidup rukun dan harmonis dengan masyarakat golongan dan juga umat agama lain,” Ujarnya.
Selain itu, Dr. H. Safi’i, M.Ag selaku Ketua PBAK 2021 dari unsur dosen, selanjutnya menyampaikan laporan bahwa kegiatan yang rencananya berlangsung empat hari kedepan diikuti oleh mahasiswa baru sejumlah 5519 dari 8 Fakultas.
Adapun rinciannya dari jumlah tersebut adalah Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) sebanyak 748 mahasiswa, Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (FUHUM) sebanyak 680 mahasiswa, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) sebanyak 1125 mahasiswa, Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) sebanyak 689 mahasiswa, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) sebanyak 441 mahasiswa, Fakultas Psikologi dan Kesehatan (FPK) sebanyak 235 mahasiswa, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam sebanyak 633, Fakultas Sains dan Teknologi (FST) sebanyak 968 mahasiswa.
Harapannya dari masing-masing Ketua PBAK, mahasiswa baru mengikuti PBAK ini dengan sungguh-sungguh untuk dijadikan sebuah wadah dalam mengenali kehidupan kampus yang tentunya sangat berbeda dengan jenjang pendidikan sebelumnya.[Red. Musyaffa]
Reporter: Panpan, Fiya, Rizaldi, Althaf
Penulis: Panpan, Fiya, Rizaldi, Althaf