Iman Fadhilah; Sarasehan dan Gelar Budaya Sebagai Refleksi Lahirnya Piagam Gerbang Watu Gong

“Acara sarasehan dan gelar budaya ini sebagai refleksi satu tahun perjalanan Gerakan Kebangsaan Watugong,” ungkap Dosen Universitas Wahid Hasyim tersebut.

Semarang, Justisia.com – Peringati HUT Piagam Gerakan Kebangsaan (Gerbang) Watugong yang diselenggarakan pada minggu, 10 Oktober 2021 ini dihadiri oleh 50 organisasi yang ada di Jawa Tengah. Iman Fadillah yang berkesempatan memandu jalanya sarasehan mengungkapkan, kegiatan ini merupakan Refleksi satu tahun perjalanan Piagam Gerbang Watu Gong.

“Acara sarasehan dan gelar budaya ini sebagai refleksi satu tahun perjalanan Gerakan Kebangsaan Watugong,” ungkap Dosen Universitas Wahid Hasyim tersebut.

Tak hanya sendiri, Iman Fadhilah juga ditemani dua narasumber lain, yaitu Romo Didik dan Romo Tikno.

Romo Tikno turut menambahkan, bahwa kerukukan masyarakat harus tetap terjaga, walaupun itu bukan hal yang mudah. Namun, ia yakin jika proses itu dilalui Bersama dengan menjaga satu sama lain akan jauh lebih mudah.

“Kita menyadari bersama bahwa proses menjaga perdamaian ini bukan proyek sekali jadi, namun, kerukunan masyarakat harus tetap terjaga terjaga.” tambah Romo Didik.

Ia juga mengatakan jika proses ini merupakan unfinishing proyek yang harus diupayakan dari generasi ke generasi. Menurutnya, keberagaman yang ada di Indonesia ini patut disyukuri.

Romo Tikno menjelaskan folosofi dari keris-keris yang ada di sisi kanan dan kiri panggung yang ia buat dengan tangan nya sendiri. Ia mengatakan, keris itu adalah simbol keabadian, ia turut  berpesan kepada generasi muda untuk tetap mencintai dan melestarikan kebudayaan.

“Keris adalah simbol keabadian,dan para generasi muda harus tetap melestarikanya,” ujar Romo Tikno. [Red. IrchamM]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *