Bumi Rimpuhku

Foto banjir di Kalimantan Selatan. Sumber: mediaindonesia.com

Lihatlah getaran yang langit simbolkan
Mencekik sanubari mu bukan?
Bumi kita sudah terlalu rimpuh untuk gaduh
Jenggala sudah tak mampu lagi menahan tetesan langit
Sedang kerucut itu memberi tanda sudah tak kuat lagi bertahan

Aku, kamu, kita hanya menunggu waktu, berusaha mengulur waktu

Bumiku sudahilah musik kerasmu

Mungkin aku tidak akan bernyanyi keras jika manusia tidak membangunkanku, jawabnya

Lihatlah bahkan bumi mengajak angin tenang itu untuk mengguncang
Sebegitu dendamkah bumi terhadap kita??
Lari sudah bukan solusi, lalu mau apalagi?
Sadarlah ini bukan waktunya menari-nari di atas guncangan ini

Satu persatu sujana pergi, itu bukanlah hal yang patut dimaklumi
Belum pahamkah tanda dari Sang Pencipta pemilik kehidupan?

Mari eratkan tangan, untuk menopang daksa bumi yang rimpuh ini
Tumbuhkanlah sedikit saja renjana, sudah cukup perpecahan yang ada, mari kembalikan kalis buana ini. [Red. Sidik]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *