Adakan Program BI Mengajar bersama UIN Walisongo sebagai Upaya Pemulihan Ekonomi Nasional
Pribadi menuturkan prospek ekonomi dan keuangan digital yang terus meningkat, hal tersebut didasari oleh meningkatnya juga preferensi dan akseptasi masyarakat terhadap bidang ekonomi.

Credit of Justisia
Semarang, Justisia.com – Bank Indonesia bersama dengan UIN Walisongo adakan kegiatan bertajuk ‘Program BI Mengajar: Memperkuat Inovasi, Sinergi dan Kepedulian Sosial Bagi Kontribusi Pemulihan Ekonomi Nasional’ pada Jum’at, 20 Agustus 2021. Kegiatan ini berlangsung secara daring (dibaca; dalam jaringan) melalui Zoom dan kanal Youtube Bank Indonesia KPw Jateng.
Prof. Dr. H. Imam Taufiq, M.Ag. selaku Rektor UIN Walisongo Semarang memberikan sambutan pada kegiatan ini. Ia menyampaikan terimakasihnya kepada Bank Indonesia, khususnya kepada Kepala KPw BI Jateng, Pribadi Santoso yang akan memberikan ilmunya utamanya pada mahasiswa UIN Walisongo Semarang.
“Saya mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada Bank Indonesia, khususnya kepada bapak Pribadi Santoso,” ungkap Pria bergelar Profesor tersebut.
Acara berikutnya adalah penyerahan cindera mata oleh Pribadi Santoso, selaku perwakilan Kepala BI Jawa Tengah dan dilanjutkan dengan penyerahan cindera mata oleh Imam Taufiq, selaku Rektor UIN Walisongo Semarang.
Masuk pada acara inti yang dipandu oleh moderator, Febrina Ketua Tim Implementasi Kebijakan SP dan Pengawasan SP PUR.
Pribadi mengungkapkan peran Bank Indonesia dalam pembangunan ekonomi nasional, sudah tertera dalam Undang-Undang Dasar secara umum dan dalam Undang- Undang Bank Indonesia yang punya maksud tugas menjaga stabilitas moneter, stabilitas sistem keuangan dan stabilitas sistim pembayaran, untuk ekonomi sehat, berkesinambungan, dan inklusif dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Peran BI sudah tertera dalam undang-undang, untuk ekonomi sehat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkap pria kelahiran Kediri tersebut.
Pribadi menuturkan prospek ekonomi dan keuangan digital yang terus meningkat, hal tersebut didasari oleh meningkatnya juga preferensi dan akseptasi masyarakat terhadap bidang ekonomi.
“Pada awal 2020, Perkembangan transaksi digital ini sudah terlihat sangat pesat,” tutur pria berkacamata tersebut.
Jawa Tengah sendiri pada tahun 2021 juga telah tecatat pertumbuhan positif dengan presentase 5,66%, hal itu dituturkan oleh Pribadi Santoso dalam penyampaian materi tersebut. [Red. Musyaffa’]