Oleh: Fika*

Kau bawa ikatan setumpuk bunga di tangan.
Menyebarkan pada langit senja.
Berharap ia akan menyampaikannya pada sang waktu.
Sebuah goresan sarat akan makna.
Melukiskan sebuah kata “YA” yang kemungkinan akan menjadi nyata.
Dan sebuah kata “MUNGKIN” yang harus tersemogakan.
Seakan engkau berharap bahwa ratusan tahun nanti, dimulai dari sekarang.
Semua tidak akan pernah hilang.

*) kontributor dari Fakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *