Kutipan Hadits Berisi Ujaran Kebencian yang Disebarkan oleh Ahlinya
Gus Nadir menyebutkan bahwa memang ada orang yang sengaja mengutip hadits-hadits untuk ujaran kebencian.

Nadirsyah Hosen saat mengisi diskusi publik Moderasi Islam di Dunia Virtual, Jumat / Kredit foto: Haidar
Semarang, Justisia.com – Nadirsyah Hosen menyempatkan diri untuk mengisi dialog publik di sela kunjunganya di Jawa Tengah pada hari Jumat 28 Februari 2020.
Acara tersebut diselenggarakan oleh DEMA FISIP UIN Walisongo Semarang dan dilaksanakan di Aula FISIP kampus 3.
Nadirsyah Hosen atau Gus Nadir memberikan pandangannya terkait merebaknya ujaran kebencian akhir-akhir ini.
Gus Nadir menyebutkan bahwa memang ada orang yang sengaja mengutip hadits-hadits untuk ujaran kebencian semata dengan cara menyajikan hadits secara sepotong-potong.
“Misal dalam konteks Pilkada DKI kemarin, dalam berita yang beredar di medsos Abi Sarah salah satu sahabat Nabi seorang bekas penulis wahyu melakukan penistaan agama dan kemudian Nabi memberikan perintah untuk membunuh dia, artinya kita harus membunuh seorang penista agama,” ujarnya.
Ia menambahkan, “tapi kemudian cerita itu dipotong, jadi saat kejadian Fathu Makkah Nabi Muhammad mengampuni, jadi tidak dibunuh oleh Nabi,”.
Cerita tersebut merupakan cerita yang tidak umum dan tidak sembarang orang menemukannya dalam literatur-literatur kuno jika memang tidak memiliki kualifikasi di bidangnya.
“Pertanyaannya adalah siapa yang tahu cerita Abi Sarah sampai sedetail ini, saya saja baru tahu kemarin saat mencari di tafsir al-Qurtubi, ini merupakan by design, jadi mungkin ada orang-orang pinter yang ngerti terus sengaja memotong cerita untuk kepentingan politiknya,” tutupnya. (Arul/Hrl)
Reporter: Arul
Penulis: Arul
Editor: Harli