Kampus: Belum Ada Rencana Kuliah Offline

Gerbang kampus 2 UIN Walisongo Semarang / Kredit foto: Dok. UIN Walisongo

Semarang, Justisia.com – Pada minggu-minggu akhir bulan September 2020 tersebar kabar bahwa UIN Walisongo akan mengadakan kuliah luring (luar jaringan) bagi mahasiswa.

Dalam wacana terebut dikatakan bahwa perkuliahan luring bagi mahasiswa akan dimulai pada bulan Oktober 2020 dan diperuntukkan khusus untuk mahasiswa baru.

Berdasarkan pernyataan dari ketua SEMA UIN Walisongo Rizal Alfian Ahmad, kabar tersebut belum bisa dibenarkan. Namun, memang ada pembahasan terkait wacana untuk melaksanakan kuliah secara luring.

“Kalau benar tidaknya saya kurang paham, hanya terakhir kami koordinasi dengan birokrasi sedang dibicarakan dengan pemerintah setempat,” ucap mahasiswa Manajemen Pendidikan Islam tersebut.

Rencananya, perkuliahan tersebut diperuntukan untuk mahasiswa baru saja dengan menggunakan teknis penggabungan antara sistem kuliah online dan sistem kuliah tatap muka.

“Semisal satu kelas ada 40 mahasiswa, absen 1 sampe 20 itu ada di ruang kelas dan setengahnya menggunakan media online. Pertemuan berikutnya itu di rolling,” jelas Rizal Alfian.

Ia juga menegaskan kembali bahwa rencana ini masih dalam proses pembahasan dan pemantapan mengingat lagi bahwa Kota Semarang sempat menjadi zona merah dan merupakan rujukan utama perawatan pasien Covid-19 di Jawa Tengah.

Setelah tim Justisia melakukan konfirmasi lanjutan kepada Wakil Rektor 1 UIN Walisongo dikatakan bahwa tidak ada wacana dan rencana untuk melaksakan kuliah tatap muka di bulan oktober tersebut. “Belum ada rencana kuliah offline, nggak ada,” bantah Mukhsin Jamil selaku Wakil Rektor 1 UIN Walisongo.

Namun, jika rencana tersebut muncul kembali dan mendapat persetujuan dari pemerintah setempat, Ketua SEMA berharap agar kampus sudah benar benar menyiapkan secara matang terkait persiapan persiapan dan fasilitas khusus.

“Jika kemudian kampus sudah siap dan hasilnya sudah matang dan juga diperbolehkan oleh pemerintah setempat, saya berharap segala bentuk fasilitas penunujang kegiatan belajar mengajar harus sudah benar benar di persiapkan. Jangan sampai kemudian kendala kendala yang sudah terjadi saat pembelajaran daring jangan sampai terulang kembali,” tutup pria kelahiran Kabupaten Semarang tersebut.

Reporter: Fajri
Penulis: Fajri
Editor: Sonia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *