Apakah Banding Bisa Membuat UKT Kita Naik?
Adanya surat edaran penyesuaian UKT, muncul informasi yang simpang siur di kalangan mahasiswa baru yang menyatakan bahwa ikut banding bisa membuat UKT naik.

sumber gambar : www.unpk.com
Semarang, Justisia.com – Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan, Abdul Kholiq mengeluarkan Surat Edaran Nomor B-3764/Un.10.0/R.2/DA.02.01/11/2020 tentang Penyesuaian Uang Kuliah Tunggal (UKT) Tahun 2020 pada Selasa (14/11/20).
Penyesuaian itu merujuk pada Keputusan Rektor Nomor 161 Tahun 2016 tanggal 1 Juni 2016 tentang Pedoman Penyesuaian Uang Kuliah Tunggal UIN Walisongo. Dalam surat tersebut tercantum prosedur dan jadwal Penyesuaian UKT 2020.
Penyesuaian (banding) UKT tahun ini menggunakan sistem daring melalui laman https://uktbkt.walisongo.ac.id. Penyesuaian UKT ini ditujukan bagi mahasiswa yang keberatan dengan UKT yang diterima. Mengutip dari surat yang sama, penyesuaian UKT dilakukan pada 23- 27 November 2020.
Adanya surat edaran penyesuaian UKT ini, muncul informasi yang simpang siur di kalangan mahasiswa baru yang menyatakan bahwa ikut banding bisa membuat UKT naik. Kru Justisia kemudian menghubungi Ketua SEMA U, Rizal Alfian melalui aplikasi berbalas pesan WhatsApp terkait penyesuaian UKT tahun ini.
Alfian yang memiliki pengalaman selama 4 tahun dalam mengawal banding UKT sejak 2017 ini menyebut belum pernah mendapati kasus demikian. Alfian mengungkapkan, “belum pernah menjumpai mahasiswa yang mengajukan banding lalu UKT nya naik. Yang ada hanya UKT-nya turun atau tetap”.
Menurutnya pihak SEMA belum mengetahui alasan-alasan yang menyebabkan UKT bisa turun atau tetap setelah mengajukan penyesuaian UKT.
Alasan-alasan tersebut, imbuh Alfian, juga menjadi pertanyaan yang ingin diketahui jawabannya oleh seluruh mahasiswa juga SEMA sebagai lembaga mahasiswa.
Namun, berdasarkan keterangan beberapa mahasiswa yang berhasil mendapatkan keringanan UKT, Alfian yang pernah menanyai mereka mengatakan bahwa, alasan beberapa mahasiswa mengajukan keringanan UKT sebab kelalaian pribadi saat pertama kali melakukan pengisian data diri serta administrasi.
“Salah memasukan gaji orang tua hingga salah memasukan pengeluaran per bulan,” jelas Alfian yang menceritakan pengalaman sejumlah mahasiswa yang pernah mendapat keringanan UKT.
Alfian menambahkan, setelah memperbaiki data saat pengajuan banding, para mahasiswa tadi berhasil mendapatkan keringanan UKT.
Terkait teknis pelaksanaan penyesuaian UKT, tahun lalu dilakukan secara kolektif oleh pihak SEMA.
“Namun, untuk tahun ini saya rasa tidak bisa [melakukan banding secara kolektif] karena semua pengumpulan berkas dilakukan secara daring,” papar mahasiswa Jurusan Manajemen Pendidikan Islam ini.
Alfian juga mengungkapkan bahwa mahasiswa di semua tingkatan memiliki kesempatan yang sama dalam mengikuti banding. “Tidak ada batasan minimum [semester] untuk pengajuan banding UKT,” imbuh Ketua SEMA UIN Walisongo periode 2020/2021 ini.
Kru Justisia selanjutnya berusaha untuk mengonfirmasi ke Wakil Rektor II bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan Abdul Kholiq, terkait informasi yang beredar mengenai apakah UKT bisa naik saat mengikuti banding juga kriteria seperti apa yang bisa membuat UKT mahasiswa turun. Namun, hingga berita ini diterbitkan, kami belum mendapat jawaban akan informasi tersebut. [Rep. Ircham, Fiya / Red. Sonia]