Wisudawan S2 IPK Tertinggi, Unggul: Menyeimbangkan Keilmuan dan Kepekaan Sosial

Semarang, justisia.com-Unggul Suryo Ardi dari Fakultas Syariah dan Hukum prodi Ilmu Falak menjadi wisudawan terbaik tingkat universitas untuk program S2 dengan IPK 3,87.
Tesisnya yang berjudul “Karakteristik Metode Image Processing untuk Rukyatul Hilal (Studi Kasus di Dome Astronomi CASA, PPMI Assalaam, Solo)” mengantarkannya lulus dengan predikat cumlaude.
Saat diwawancara oleh tim justisia.com, mahasiswa kelahiran Jambi tersebut menyampaikan bahwa dirinya menjalani kegiatan perkuliahan selayaknya teman-teman yang lain. Namun tetap memanfaatkan masa kuliah dengan maksimal seperti mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dosen dengan baik.
“Cuma di akhir-akhir pada saat penyusunan tesis dan sidang munaqosah mungkin saya lebih banyak hasil penilaiannya. Saya bersyukur dan juga kaget, padahal menurut saya banyak teman-teman yang lebih baik daripada saya. Semoga ini bisa menjadi lecutan untuk diri saya ke depannya,” lanjut lulusan S1 UIN Walisongo tersebut.
Kepada teman-teman mahasiswa yang lain, ia menyampaikan pesan bahwa untuk menjadi pribadi yang bermanfaat tidak harus menjadi yang terbaik.
“Siapa pun berpeluang menjadi orang yang bermanfaat terutama untuk lingkungan sekitarnya, yang penting memiliki kepekaan sosial dan terus berupaya mengembangkan diri baik di bidang akademik maupun non akademik seperti organisasi,” ujar mantan ketua CSSMoRA tersebut.
“Gini-gini saya juga aktivis, saya benar-benar mengimbangi antara keilmuan dan kepekaan terhadap sosial,” imbuhnya diselingi tawa ringan.
Untuk rencana ke depannya, Unggul menyampaikan bahwa ia akan kembali ke kampung halaman untuk mengabdi di pondok tempatnya mengenyam pendidikan sebelum melanjutkan studi di UIN Walisongo. Sebab ia mengenyam pendidikan S1 melalui Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) dengan kontrak untuk mengabdi di pondok asal minimal 3 tahun.
“Setelahnya baru lah mungkin akan melanjutkan S3 seperti yang disampaikan rektor UIN Walisongo, untuk memperoleh beasiswa penuh hingga delapan semester,” imbuhnya.
Di kampus halamannya, Unggul ingin mengembangkan keilmuan yang telah ia dapatkan di UIN Walisongo.
“Karena istilahnya, sebaik-baiknya negeri orang, masih lebih baik kampung halaman sendiri. Jadi saya ingin mengembangkan apa yang bisa saya kembangkan di kampung halaman, khususnya di dunia kefalakan yang di Jambi sendiri pengetahuan tentang ilmu Falak masih sangat minim. Mungkin dengan membuat klub astronomi Jambi dan sebagainya,” pungkasnya.
Reporter: Ike dan Evan
Penulis: Ike
Editor: Harly