Sujiwo Tejo Hadiri Dialog Budaya di UNNES

Semarang, Justisia.com – Menyoal filosofi Jawa yang selama ini dipegang teguh oleh sosok Sujiwo Tejo, seniman sekaligus budayawan dan salah satu dalang nyentrik berkebangsaan Indonesia menjadi salah satu pembicara pada Dialog Budaya Nasional Ngadidaya FMIPA.

Pada acara Dialog Budaya Nasional yang digelar Sabtu (28/9/2019) di Auditorium UNNES dengan mengangkat tema “Menciptakan pemuda berbudaya di era Revolusi industri 4.0”. Dalam kesempatan ini Mbah Sujiwo Tejo mengajarkan kepada para mahasiswa yang menjadi peserta dialog budaya nasional, bagaimana menjadi seorang yg bisa mencintai budaya dan bangga dengan budaya sendiri.

Dalam pertemuan ini Mbah Sujiwo Tejo memberikan materi tentang bagaimana urgensi Budaya dan tantangan di era revolusi industri 4.0. Seperti biasanya acara ini dihiasi dengan nyanyian kidung kidung yang sarat akan makna.

Bukan hanya Sujiwo Tejo saja yang dihadirkan dalam dialog nasional ini. Panitia dari Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan alam (FMIPA) Universitas Negri Semarang (Unnes) ini, juga menghadirkan sosok komika, Sadana Agung S.

Dan dimoderatori oleh salah satu Dosen FIPA Unnes, Drs. Ilyas M.Ag yang merangkap sebagai publik speaker.

Acara tersebut berjalan lancar dimulai dengan Stand Up Comedy oleh Saudara Sadana yang berhasil memecah tawa penonton dan menghibur para mahasiswa yang datang, kemudian disusul acara inti dialog budaya oleh Mbah Sujewo Tejo.

Arma, salah satu panitia Dialog Budaya ini menjelaskan, acara ini sangat diminati oleh para mahasiswa di Semarang dan sekitarnya, dan pendaftar yang masuk sudah sampai 1700.

“Acara ini diminati oleh Mahasiswa antar Universitas di Semarang, diantaranya Undip, Unimus, UIN, Upgris Unwahas dan lain lain,” ungkap pria asal Palembang itu.

Dan Juga ia sempat menyampaikan bahwa ini adalah acara tahunan yang di gelar oleh FMIPA dengan mengnggkat tema yang variatif tahun kemarin mengangkat Dialog Kepemudaan dan Dialog Kepemimpinan.

Alasan mengangkat tema ini karena dianggap semakin derasnya budaya Barat yang masuk ke Indonesia sehingga untuk mengantisipasi anak muda, digelarlah acara ini, dengan harapan anak anak muda lebih melek budaya. (Rep:Sasa/Ed:A.M)

Reporter: Sasa

Penulis: Faiz

Editor: Afif

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *