Fazlur Rahman Optimis Islam di Indonesia Jadi Rujukan Dunia Muslim

Penulis buku Atlas Walisongo Kiai Agus Sunyoto (kiri) bersama KH. Abu Hapsin, PhD, dan moderator dalam Dialog Nusantara yang diadakan Dema UIN Walisongo di Audiotorium I Kampus 1, Selasa (30/4/2019). Foto: Doc.Jutisia

Justisia.com – Optimisme Fazlurahman atas Islam Indonesia akan menjadi rujukan Islam di berbagai belahan dunia lain. Buktinya warga muslim di Indoneisa mampu menghargai kearifan lokal.

Pengamat Studi Islam UIN Walisongo Abu Hapsin, mengungkapkan kondisi Islam di nusantara menjadi perhatian dunia saat Fazlurrahman mengisi ceramah di IAIN Sunan Kalijaga satu dekade silam kala menjadi pembicara dalam Dialog Nusantara “Walisongo Sebagai Bukti Sejarah Pergerakan Islam di Nusantara” di Auditorium 1 UIN Walisongo Semarang, Selasa (30/04/2019) pagi

Wakil Rois Syuriah PWNU Jawa Tengah menambahkan, warna Islam di Indonesia menjadi mainstream bagi kalangan umat Muslim karena modernisasi dan moderasi Islam yang sangat mengakar. Faktor ini mengantarkan muslim Indonesia terbiasa pada budaya lokal yang berjalan.

“Kalau di Timur Tengah budaya lokal dianggap bid’ah dan musyrik,” jelasnya.

Psikologi massa yang sudah terbiasa dengan budaya inilah justru memunculkan nama cendikiawan sekaliber Abdurahman Wahid dan Nurcholis Majid. Keduanya dapat memunculkan ide-ide modernisasi Islam tanpa meninggalkan kearifan lokal.

“Kemungkinan kedua orang itu kalau di Timur Tengah diusir,” tambahnya.

Dalam dialog nusantara yang digelar oleh DEMA UIN Walisongo juga menghadirkan penulis buku Atlas Walisongo, KH. Agus Sunyoto. (Rep: Rais/Red:Am)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *