Dua Garis Biru ; Pendidikan Seks Zaman Kiwari

Judul Film : Dua Garis Biru
Tanggal rilis: 11 Juli 2019 (Indonesia)
Sutradara: Ginatri S. Noer
Pemeran: Angga Aldi Yunanda, Adhisty Zara, Lulu Tobing, Cut Mini Theo, Dwi Sasono
Skenario: Ginatri S. Noer
Perusahaan produksi: PT. Kharisma Starvision Plus
Produser: Chand Parwez Servia, Fiaz Servia

Baru-baru ini muncul sebuah film yang menjadi kontroversi di kalangan masyarakat Indonesia. Pasalnya, film ini mengambil tema yang sedikit tabu untuk dibahas di Indonesia. Sang sutradara, Gina S. Noor menjelaskan di channel Youtube Raditya Dika bahwa film ini dibuat untuk memberi pembelajaran tentang sex education.

Masyarakat Indonesia sendiri banyak sekali kejadian-kejadian yang tidak diinginkan para orang tua. Salah satunya adalah hamil di luar nikah.

Menurut sang sutradara sekaligus penulis skrip film ini menjelaskan secara singkat bahwa film ini menceritakan bahwa ada 2  orang anak baik-baik kelas III SMA berumur 17 tahun, berasal dari keluarga yang baik-baik dan pasangan yang dicintai oleh teman-teman sekolahnya. Kemudian mereka melakukan kesalahan yang fatal yang akhirnya membuat Dara hamil.

Mereka fikir bahwa mereka dapat menyelesaikan masalah ini sendiri dan dapat menjaga cinta mereka, tetapi ketika mereka ketahuan, mereka bukan hanya mempertaruhkan cinta mereka tapi juga mempertaruhkan keluarga mereka.

Gina pun menyayangkan untuk isu sepenting ini di Indonesia sangat sedikit sekali pembahasannya. Apalagi terakhir yang membahas tentang pendidikan seks adalah sinetron Pernikahan Dini pada tahun 2001 dan untuk zaman sekarang pun belum ada referensi, itu pun referensi mereka hanya film berjudul Jenni dan Juno dari Korea.

Film ini di frame bahwa kejadian tersebut sebuah “kesalahan” yang dibuat oleh remaja, dimana memang di umur tersebut sangatlah labil dan mereka pun belum bisa menerima dengan kesalahan tersebut dan bagaimana  menghadapi masalah itu dengan jujur.

Memang, Indonesia yang meniru budaya Timur sedikit menganggap pembahasan ini sangat tabu dan sedikit sekali orang yang mendiskusikan tentang masalah tersebut. Padahal, di Indonesia sendiri, tingkat “kecelakaan” yang dialami oleh remaja hampir mencapai 70 persen, dimana menurut Tribun Jambi banyak anak-anak yang pacaran yang sudah melakukan hubungan suami istri di luar nikah, tanpa memikirkan masa depannya.

Maka dari itu, di dalam film ini mengedukasi kita bahwa bagaimana mempunyai hubungan yang sehat sehingga kita tidak terjerumus dalam perbuatan yang bisa menghancurkan masa depan kita, terutama para perempuan, dimana perempuanlah yang akan mengalami perubahan yang signifikan apabila mereka hamil.

Laki-laki pun juga diajarkan untuk lebih bijak dalam berbuat sesuatu, apalagi ketika mempunyai hubungan agar tidak sembarangan “merusak” anak orang lain, sehingga mereka dapat belajar menjadi laki-laki yang bertanggung jawab dan bisa menjadi Imam yang baik dalam keluarganya kelak.

Dalam treaser film yang berjudul Dua Garis Biru, menceritakan tentang sepasang kekasih yang masih duduk di kelas III SMA ini bernama Bima (Angga Yunanda) dan Dara (Zara JKT 48). Mereka saling menyukai dan mulai berpacaran. Hubungan keduanya ini telah di ketahui oleh orang tua mereka dan Bima pun sering main di rumah Dara.

Namun suatu ketika, dimana mereka berdua sedang bermain di kamar Dara dan melakukan hal yang sangat fatal sehingga menyebabkan Dara hamil. Kejadian itulah yang membuat kedua orang tua Bima dan Dara tertekan dan syok mendengar kabar bahwa putrinya mengandung pada umur 17 tahun.

Mulailah banyak konflik yang terjadi, mulai dari kehamilannya yang sangat rentan. Orang tua ingin memisahkan mereka. Anak yang dikandung hendak diberikan kepada paman Dara karena orang tuanya tak percaya. Apakah putrinya sanggup mengurus bayi di umur yang masih labil ini ?

Penulis : Icha
Editor : Rais

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *