Berjualan di Kantin Kejujuran: Untung atau Buntung?

Semarang, Justisia.com-Adanya Kantin Kejujuran UIN Walisongo telah membantu memudahkan mahasiswa dalam menemukan selingan camilan di tengah-tengah kegiatan perkuliahan.

Seperti yang diungkapkan oleh Fiani, salah seorang mahasiswi Perbankan Syariah, memberikan alasannya membeli camilan di kantin kejujuran.

“Kan ya lebih deket nih, kalau di kopma jauh,” ujar mahasiswi kelahiran Mijen tersebut.

Kantin Kejujuran ini bertempat di gedung masing-masing Fakultas seperti Fakultas Syariah dan Hukum di gedung G dan M, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam di gedung H, dan Fakultas Dakwah dan Komunikasi di gedung J.

Ratna, salah satu mahasiswi jurusan Ilmu Hukum yang telah berjualan sejak satu setengah tahun yang lalu mengaku selalu untung tetapi selalu kurang dari keuntungan yang seharusnya ia dapatkan.

“Ya kalau rugi sih nggak pernah, kalau untung sih dapat tapi nggak full,” ujar mahasiswi asal Genuk tersebut.

Tika, salah satu mahasiswi Fakultas Dakwah dan Komunikasi mengaku pernah melihat sendiri kecurangan yang dilakukan oleh seorang pembeli di kantin kejujuran akan tetapi ia tidak berkesempatan menegurnya.

“Dia udah pergi duluan. Jadi biarlah urusan dia sama Allah,” tuturnya.

Dika Andrean seorang mahasiswa jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, berharap agar kampus melakukan sosialisasi terkait kantin kejujuran kepada para mahasiswa.

“Solusinya gini, dari pihak kampus melakukan sosialisasi ke mahasiswanya. Pokoknya pedagang kecil-kecilan gak usah dicolongin, untungnya aja sedikit digunakan untuk kehidupan sehari-hari. Pedagang harus sering-sering ngunjungin tempat dagangannya untuk ngambil uangnya,” ungkap mahasiswa semester 9 itu.

Reporter: Lukman, Sabil, Langit, dan Ofi
Penulis: Lukman, Sabil, Langit, dan Ofi
Editor: Harly

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *