Audiensi Buntu, KBMW Akan Geruduk Rektorat Senin Depan

Justisia.com – Keluarga Besar Mahasiswa Walisongo (KBMW) akan duduki rektorat kembali pada Senin, 6 Mei 2019 di rektorat. Alasan ini di ambil setelah petemuan perwakilan KBMW dan rektorat menemui titik buntu. Pihak rektorat tidak bisa memenuhi tuntutan hari ini.

Wakil Rektor III Suparman Syukur menyatakan siap berada di garda terdepan dalam sidang dengan para pimpinan Senin depan.

“Saya tanda tangan pasang badan untuk nanti senin dan ngotot untuk menyelesaikan masalah ini,” tuturnya pasca audienesi bersama di ruang rapat Lantai II Rektorat Kampus 1 UIN Walisongo, Rabu (2/05/2019) siang.

Dosen FUHUM itu menambahkan dirinya bukan domain dalam bidang TOEFL dan IMKA. Ia harus berkordinasi dengan pimpinan lainnya.

“Para pimpinan sedang hadir penutupan PPG di UTC. Maka saya tanda tangan untuk pasang badan dan disampaikan senin depan,” jelasnya.

Dalam dokumen yang diterima justisia.com, dalam lembar yang berisi delapan tuntutan ditandatangi oleh Dema UIN Walisongo Priyo, Senat Mahasiwa UIN Walisongo Agisna, PMII Komisariat Walisongo Tegar, HMI Korkom Walisongo Ismail Lutfi, IMM Komisariat Walisongo Syaiful Ridho, KAMMI Komisariat Walisongo Ikhwan Hidayat, dan Wakil Rektor III UIN Walisongo Suparman Syukur.

Semua tuntutan yang diajukan oleh KBMW menunggu keputusan audiensi senin depan. Kordinator Aksi Ahmad Nur Fadlulloh menyatakan pihaknya akan membawa masa lebih banyak jika pihak rektorat tidak tegas.

“Akan membawa massa lebih dari hari ini,” pungkasnya.

Aksi menuntut penghapusan SK Rektor No. Un.10.0/R/PP.00.9/754/2016 karena syarat kelulusan mata kuliah PIB dihapuskan. Imbasnya mahasiswa harus berebut kuota yang disediakan PPB. (Rep: Rais/Ed: Harly)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *