Husna : Dijelaskan Soal Khilafah dari Perpustakaan sampai Gerbang Kampus

0

Husna Rizqi (19) mengalami ajakan wanita tak dikenal untuk ikut halaqoh Negara Islam

Credit of Justisia

“Mbaknya sambil bilang konsep UIN itu sekuler tidak sesuai syariat. Setelah itu saya dikasih selebaran yang berisi ajakan untuk menegakkan Negara Islam (Khilafah). Dijelaskan mengenai apa itu Khilafah sambil jalan dari depan perpusatakaan sampai depan gerbang kampus,” jelas wanita berkacamata pada reporter justisia.com.

Selama kuliah di UIN Walisongo, Husna Rizqi (19) pertama kali di ajak berdebat mengenai kepemimpinan Muslim di Indonesia yang tidak sesuai dengan syariat Islam oleh perempuan tak dikenal yang menghampirinya

“Tiba-tiba ada perempuan mengajak berdebat mengenai kepemimpinan Muslim di Indonesia. Syarat-syarat kepemimpinan Muslim harus sesuai apa yang dituliskan oleh Al Mawardi Kitab Al-Ahkam As-Sulthoniyah, berupa Islam, laki-laki, adil, bertanggung jawab, dan tidak cacat,” ucapnya sambil menirukan percakapan dengan perempuan tak di kenal di depan Perpustakaan Pusat UIN Walisongo.

“Nanti hubungi nomor telepon saya ya. Kami bisa ikut halaqoh di daerah Jrakah. Perdebatan kita tidak sampai di sini saja. Di sana akan lebih seru,” terangnya saat ditemui di gedung PKM Fakultas Fakultas Syariah dan Hukum.

Sampai liputan ini diturunkan, reporter kami mencoba menghubungi nomor perempuan yang bercakap-cakap dengan Husna Rizqi Ainurrohmah (19) tentang Khilafah, namun tidak ada konfimasi.

Kehadiran gerakan-gerakan yang mengusung khilafah yang anti terhadap Pancasila dan NKRI itu dari luar kampus UIN Walisongo memang ada keberadaanya. Hal tersebut dibenarkan oleh Rektor UIN Walisongo Muhibbin Noor saat ditemui reporter justisia.com setelah melakukan pertemuan dengan Guru Besar se-UIN Walisongo di Audit I Kampus I UIN Walisongo, Kamis (28/02)

“Ekstrimisme dan radikalisme itu muncul dari luar (UIN). Saya rasa dari dalam tidak mungkin ada karena kita mengajarkan kurikulum moderat. Intinya siapapun yang menentang Pancasila harus kita larang. Kita sudah dilaporkan supaya pemerintah peduli ajaran ajaran yang tidak mendukung Pancasila,” jelas pria asal Demak itu.

Dalam menghadapai hal tersebut, UIN Walisongo sebagai kampus yang mengusung riset dalam pengambilan kebijakannya akan melakukan penelitian terhadap respon mahasiswa atas Islam dan Negara.

“Maraknya keberadaan gerakan khilafah yang anti NKRI dan Pancasila. Kedepan kita (UIN) akan mersepon melalui penelitian kebijakan dan dipetakan. Supaya pergerakan (mereka) dapat dipetakan di masyarakat kampus. Imbasnya pembinaan (Islam dan Negara) kepada mahasiswa pun akan lebih baik,” tukasnya. (Lesen)

About Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *