Pagi itu dingin menusuk lewat jendela kamarku
Dengan pancaran cahaya kecil matahari
Ditemani rintihan hujan kecil yang tak kunjung berhenti
Mengingatkanku pada kepingan-kepingan kecil kenangan mamah
Yang tak pernah lepas membekas dalam benak dan kamarku
Belaianmu Mama..
Membekas merayu dalam senyum
Mengalir dalam tangis yang terendam
Meraba diri yang penuh dendam
Iya dendam.. akan belaianmu Mama..
Belaianmu!!!..
Pagi itu Mama kemana..
Belaianmu pun tak ada lagi menyapa
Bersama embun dan angin pagi itu
Hanya ada selimut dan derasnya air mata
Menemani pagi yang teramat dingin
Hanya ada puisi-puisi Tuhan yang mengalir
Sepanjang Do,a dan tidurku
Berharap belaian hangat tangmu
Menghangatkan pagiku dan hari-hariku
Oleh: Arif Efendi